SEJARAH BHATARA HYANG MAHADEWA

SEJARAH BHATARA HYANG MAHADEWA

1. Asal-usul Ilahi

Bhatara Hyang Mahadewa adalah salah satu putra dari Bhatara Hyang Pasupati, yang merupakan manifestasi utama dari Sanghyang Catur Purusa, turunan langsung dari Sanghyang Tri Purusa (Siwa – Sadha Siwa – Parama Siwa).

Garis Kosmogoni Ilahiah:

Sanghyang Embang (Tunggal)
└── Sanghyang Eka Aksara (Ongkara)
    └── Sanghyang Dwi Aksara (Ang & Ah)
        └── Sanghyang Tri Purusa (Siwa, Sadha Siwa, Parama Siwa)
            └── Sanghyang Catur Purusa
                └── Bhatara Hyang Pasupati
                    └── Bhatara Hyang Mahadewa

2. Peran dalam Stabilitas Pulau Bali

Setelah Bhatara Hyang Pasupati menanam potongan Gunung Semeru untuk menstabilkan Pulau Bali dan Lombok, Bali memiliki Sad Pralinggagiri (enam gunung utama), termasuk Gunung Agung.

Bhatara Hyang Mahadewa kemudian bersemayam di Gunung Agung, pusat spiritual tertinggi di Bali, dan menjadi pelindung utama pulau ini.


3. Pura Besakih – Pusat Pemujaan

Bhatara Hyang Mahadewa disthanakan (bersemayam) di Pura Besakih, tepatnya di:

  • Pura Penataran Agung Besakih sebagai pusat dari Kahyangan Jagat di Bali
  • Beliau dipuja sebagai manifestasi utama Siwa, dan merupakan pelindung seluruh umat Hindu Bali

Pura Besakih juga merupakan padharman (tempat suci keluarga) bagi banyak warga Bali, termasuk Warga Pasek.


4. Samadhi dan Keturunan Spiritual

Dalam lontar disebutkan bahwa Bhatara Hyang Mahadewa melakukan yoga samadhi bersama saudaranya Bhatara Hyang Gnijaya, dan dari kekuatan spiritual mereka:

  • Lahir tokoh-tokoh agung seperti Mpu Witadarma, yang menurunkan Panca Tirtha, termasuk Mpu Gnijaya.

Dengan demikian, secara spiritual, Bhatara Hyang Mahadewa adalah leluhur ilahiah dari para Mpu (resiguru), termasuk leluhur Warga Pasek.


5. Simbolisme

Bhatara Hyang Mahadewa mewakili:

  • Siwa sebagai pemelihara dan penguasa gunung
  • Kesucian, kekuatan batin, dan pusat keseimbangan dharma
  • Pengayom umat, pelindung dari bencana dan kekacauan alam (gempabumi, erupsi, dll)

6. Waktu Historis dalam Prasasti

Dalam prasasti Padangkerta, disebutkan bahwa Bhatara Hyang Mahadewa mulai bersemayam di Bali sejak tahun Icaka 11 (± tahun 89 Masehi), dan menjadi bagian dari Sapta Bhatara, yaitu tujuh manifestasi utama putra Hyang Pasupati di Bali.


7. Nama Lain dan Gelar

  • Bhatara Putrajaya – sebutan spiritual lain dalam beberapa teks.
  • Dalam konteks Pura Besakih, juga dipuja sebagai Ida Sang Hyang Widhi dalam aspek Siwa.

Penutup: Mahadewa sebagai Poros Spiritual Bali

Bhatara Hyang Mahadewa bukan hanya dewa penjaga gunung, tetapi juga titik pusat kosmologis spiritual bagi umat Hindu Bali. Pemujaan beliau di Gunung Agung melalui Pura Besakih adalah lambang kesatuan antara langit, bumi, leluhur, dan manusia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *