SEJARAH SANGHYANG SAKTI SAPTAKADWA

Aspek Ilahi Kekuasaan dan Keseimbangan Tujuh Energi Suci

1. Asal-usul Kosmogoni (Alur Penciptaan)

Menurut lontar-lontar tattwa Bali (seperti Tattwa Sang Hyang Kamahayanikan, Lontar Bhuwana Kosa, Lontar Padma Tiga), dunia diciptakan bertahap dari kekosongan suci hingga manifestasi dewa-dewa penjaga alam.

Alur ringkasnya:

Sanghyang Embang (Kekosongan Agung)
   ↓
Sanghyang Eka Aksara (Ongkara)
   ↓
Sanghyang Dwi Aksara (Ang & Ah)
   ↓
Sanghyang Tri Purusa (Siwa – Sadha Siwa – Parama Siwa)
   ↓
Sanghyang Catur Dewata Windu:
   1. Sanghyang Amurwa Akasa Sakti
   2. **Sanghyang Sakti Saptakadwa**
   3. Sanghyang Surya Rsiwa
   4. Sanghyang Guru Pasupati

2. Makna Nama

Sanghyang = Yang Maha Suci
Sakti = Kekuatan / Energi Ilahi
Sapta = Tujuh
Kadwa = Dwi / dualitas, juga berarti jalan atau poros

Jadi, Sanghyang Sakti Saptakadwa dapat dimaknai sebagai “Kekuatan Suci Ilahi yang mengatur tujuh sistem keseimbangan atau tujuh arah/penjuru utama semesta”.

3. Peran Kosmologis

Sanghyang Sakti Saptakadwa merupakan:

Penjaga keseimbangan tujuh penjuru (enam arah + pusat)
Pencetus lahirnya Sapta Bhatara — tujuh dewa penjaga gunung-gunung sakral di Bali
Sumber dari kekuatan ganda (dwi) dalam hidup: siang-malam, panas-dingin, maskulin-feminin, dll

Dalam hal ini, beliau menjadi perancang pola dualitas yang harmonis dan pembagi kekuatan sakral ke dalam tujuh aspek pelindung alam.

4. Hubungan dengan Sapta Bhatara

Salah satu tugas spiritual Sanghyang Sakti Saptakadwa adalah menjadi roh penuntun yang membentuk dan mengatur Sapta Bhatara, yaitu:

No	Nama Bhatara	Gunung
1	Mahadewa / Bhatara Putranjaya	Gunung Agung
2	Dewi Danu	Gunung Batur
3	Gnijaya	Gunung Lempuyang
4	Tumuwuh	Gunung Batukaru
5	Manik Gumawang	Gunung Beratan
6	Manik Galang	Pejeng
7	Tugu	Gunung Andakasa

Beliau secara spiritual dapat dipandang sebagai “jiwa kolektif” dari para Sapta Bhatara, sebelum mereka diwujudkan dalam wujud dewa-dewa individual.

5. Simbolisme Filosofis

Tujuh (Sapta) = simbol kesempurnaan jagat (7 chakra, 7 warna, 7 lapisan langit, dll)
Kadwa = keterhubungan antara dua dunia: niskala dan sekala, diri dan alam, langit dan bumi
Sakti = kekuatan ilahi yang menciptakan keseimbangan antara lawan (Rwa Bhineda)

Beliau adalah roh penengah antara kekuatan pencipta (Brahma), pemelihara (Wisnu), dan pelebur (Siwa) — lewat harmoni angka tujuh dan prinsip dualitas.

6. Pemuliaan

Tidak memiliki pura khusus (tidak bersifat personal seperti dewa-dewa), tetapi energinya melekat dalam:
- Struktur Sapta Bhatara
- Upacara Sad Kahyangan
- Ritual tolak bala dan penyucian alam
- Pola mandala dalam pura yang berbasis arah 7 penjuru

7. Sumber dan Penyebutan

Lontar Bhuwana Kosa
Lontar Tutur Kamulaning Jagat
Lontar Rwa Bhineda
Ringkasan Prasasti Pura Padangkerta (disebut bersama empat entitas awal dalam penciptaan)

KESIMPULAN

Aspek	Penjelasan
Nama	Sanghyang Sakti Saptakadwa
Fungsi	Mengatur kekuatan tujuh arah penjuru semesta dan menciptakan Sapta Bhatara
Makna	Energi ilahi yang menyatukan prinsip dualitas menjadi harmoni kosmis
Dipuja sebagai	Aspek tak berwujud dalam mandala pura dan keseimbangan ritus spiritual Bali