Tumpek Kandang adalah salah satu hari suci dalam kalender agama Hindu Bali yang dirayakan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada hewan peliharaan, terutama hewan ternak seperti sapi, kerbau, babi, ayam, dan anjing. Perayaan ini merupakan bagian dari upacara Tumpek, yang terdiri dari enam jenis dan dirayakan setiap 210 hari (sekali dalam siklus Wuku di kalender Bali).
Makna Tumpek Kandang
- “Tumpek” berarti hari suci, dan
- “Kandang” merujuk pada kandang atau tempat hewan.
Jadi, Tumpek Kandang adalah hari suci yang dipersembahkan untuk hewan peliharaan, terutama yang membantu kehidupan manusia, seperti dalam pertanian dan keperluan sehari-hari.
Tujuan Perayaan
- Mengucap syukur kepada Sang Hyang Rare Angon, manifestasi Tuhan sebagai pelindung hewan.
- Mendoakan keselamatan dan kesehatan hewan-hewan agar tetap memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
- Menumbuhkan rasa kasih sayang dan tanggung jawab terhadap hewan.
Waktu Perayaan
- Dirayakan setiap Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Uye, yaitu sekitar setiap 210 hari (6 bulan Bali).
Bentuk Perayaan
- Hewan-hewan dimandikan dan diberi sesajen (banten).
- Beberapa hewan bahkan dihias secara simbolis.
- Umat melakukan persembahyangan di kandang atau tempat hewan dipelihara.
Nilai Filosofis
Tumpek Kandang mengajarkan manusia untuk hidup harmonis dengan alam dan seluruh makhluk ciptaan Tuhan, serta mengingat bahwa hewan juga memiliki peran penting dalam keseimbangan kehidupan.