Shiwaisme vs. Buddhisme

Perbandingan antara Shiwaisme dan Buddhisme sangat menarik karena keduanya berkembang dari akar yang sama di India, namun memiliki perbedaan mendasar dalam teologi, tujuan spiritual, dan praktikmeski kadang saling mempengaruhi, seperti yang terjadi di Bali.

Berikut ini adalah perbandingan lengkap dalam bentuk tabel dan penjelasan ringkas:


Perbandingan Shiwaisme vs. Buddhisme

AspekShiwaisme (Shaivisme)Buddhisme
Tuhan TertinggiAda, yaitu Siwa sebagai Tuhan mutlak (Paramasiwa)Tidak ada Tuhan pribadi; fokus pada kebuddhaan
Konsep KetuhananMonoteistik dalam bentuk Siwa sebagai sumber segalanyaNon-teistik; tidak mengandalkan Tuhan
Tujuan SpiritualMoksha – bersatu dengan SiwaNirvana – bebas dari penderitaan dan kelahiran ulang
Konsep Jiwa (Atman)Jiwa (Atman) abadi dan ilahi, berasal dari TuhanTidak mengakui atman; ada konsep Anatta (tanpa diri)
Pandangan tentang DuniaDunia sebagai ilusi (maya), tapi ciptaan SiwaDunia adalah dukkha (penderitaan), bukan ilusi
Kitab SuciVeda, Agama, Tantra, Purana (misalnya Shiva Purana)Tripitaka, Sutra, dan kitab Mahayana atau Theravāda
Simbol utamaLingga-Yoni, Trisula, NandiRoda Dharma (Dharmachakra), Teratai, Patung Buddha
Upacara & RitualPenting (puja, homa, abhiseka)Relatif minim ritual (tergantung aliran)
PemujaanKepada Dewa (Siwa, Parwati, Ganesha,dll)Tidak menyembah dewa, tapi menghormati Buddha & Bodhisattva
Meditasi & YogaSangat penting – termasuk tantra dan kundaliniFokus juga pada meditasi (vipassana, samatha)
Siklus Kelahiran (Samsara)Diakui dan ingin dibebaskan melalui MokshaDiakui dan ingin dibebaskan melalui Nirvana
PenyebaranIndia, Nepal, Sri Lanka, dan BaliAsia Tenggara, Asia Timur, Tibet, Sri Lanka
Di BaliDigabung dalam Hindu Dharma (Shiwa-Buddha)Elemen Buddhis masih hidup dalam wacana spiritual dan seni

Shiwaisme vs. Buddhisme di Bali

Di Bali, Shiwaisme dan Buddhisme tidak dipertentangkan, melainkan diintegrasikan menjadi bentuk agama lokal yang disebut Shiwa-Buddha.

Contohnya di Bali:

  • Pura dibagi menjadi dua tipe: pura yang bersifat Siwaistik dan Buddhis (seperti Pura Gunung Raung di Taro).
  • Pemangku dan sulinggih (pendeta) di Bali kadang memakai mantra Shiwa dan Buddha secara bersamaan.
  • Dalam upacara pitra yadnya (ngaben), doa bisa dibacakan dengan unsur Siwa-Buddha.

Kesimpulan

ShiwaismeBuddhisme
Ada Tuhan, ada atman, tujuan: mokshaTanpa Tuhan pribadi, tanpa atman, tujuan: nirvana
Ritual dan simbol pentingFokus pada meditasi dan pencerahan batin
Banyak di Bali dalam wujud Hindu Dharma (Shiwa-Buddha)Elemen Buddhis hidup berdampingan dalam adat dan seni

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *