Hal-hal yang tidak disukai oleh Dewa Shiva
(dari Purana dan tradisi)
- Kesombongan, Ego & Keangkuhan (Ahaṅkāra)
- Kesombongan Daksha dan sikap tidak hormatnya terhadap Shiva memicu peristiwa Daksha Yajña.
- Shiva tidak menyukai kesombongan, terutama bila disertai dengan penghinaan terhadap dharma dan pengabdian.
- Tidak hormat kepada para bhakta atau kepada para dewa
- Shiva tidak tahan jika ada yang menghina para bhakta (pemuja) atau para dewa lainnya.
- Bahkan penghinaan terhadap Sati oleh Daksha membuat Shiva murka.
- Kemunafikan & ritual kosong
- Shiva lebih menghargai ketulusan daripada kemegahan.
- Yajña atau pemujaan yang dilakukan dengan ego, pamer, atau permusuhan membuat beliau tidak berkenan.
- Kekerasan yang lahir dari kebencian
- Walaupun Shiva berwujud sebagai dewa perusak, beliau melakukannya demi keseimbangan kosmik.
- Kekerasan yang didorong oleh kebencian, kekejaman, atau keserakahan tidak disukai oleh Shiva.
- Ketidakadilan & penindasan
- Sebagai pelindung makhluk (Pashupati), Shiva membenci penindasan terhadap yang lemah atau tindakan adharma (ketidakbenaran).
Cara simbolis untuk memahaminya:
- Beliau tidak menolak hal-hal duniawi (Shiva mengenakan ular, duduk di tanah kremasi, bahkan meminum racun).
- Yang benar-benar ditolak Shiva adalah ketidakmurnian batin—ego, kekejaman, kesombongan, dan ketidakjujuran.
Itulah sebabnya beliau disebut Bholenath (Tuhan yang polos/tulus)—beliau mudah dipuaskan dengan pengabdian sederhana dan tulus, tetapi tidak bisa menoleransi kesombongan atau sikap tidak hormat.
Hal-hal yang disukai Shiva
- Ketulusan & Pengabdian Tulus (Bhakti)
- Beliau mudah dipuaskan dengan doa sederhana, tanpa perlu ritual besar.
- Bahkan segenggam air sungai atau sehelai daun belipatra sudah cukup bila dipersembahkan dengan hati yang ikhlas.
- Kesederhanaan & Kerendahan Hati
- Shiva hidup sederhana: memakai kulit harimau, kalung rudraksha, abu kremasi.
- Beliau menyukai hati yang rendah, tanpa kesombongan atau pamer.
- Belipatra (daun bilva / daun maja)
- Daun bilva adalah persembahan paling disukai oleh Shiva.
- Simbol dari tiga guna (sifat) yang dipersembahkan kembali kepada beliau.
- Air, Susu, Madu, dan Ghee (pada Lingga Abhishekam)
- Menuangkan (abhisheka) air Gangga, susu, madu, dadih, atau ghee pada Shiva Lingga adalah pemujaan yang beliau sukai.
- Abu (Vibhuti/Bhasma)
- Shiva menghiasi dirinya dengan abu kremasi—melambangkan kefanaan tubuh.
- Beliau menyukai bila bhakta mengoleskan vibhuti dengan kesadaran spiritual.
- Rudraksha
- Rudraksha diyakini berasal dari air mata Shiva.
- Memakainya dengan niat suci adalah cara untuk mendekatkan diri pada beliau.
- Meditasi & Keheningan
- Shiva adalah yogi agung (Mahāyogi), suka dengan tapa (pertapaan) dan meditasi.
- Orang yang bermeditasi dengan hati tenang sangat disukai beliau.
- Musik & Mantra
- Beliau sangat menyukai suara Om Namah Shivaya dan dentingan damaru (gendang kecil).
- Nyanyian atau musik yang penuh bhakti cepat menarik kasih Shiva.
- Cinta Kasih & Perlindungan Makhluk Hidup
- Sebagai Pashupati (Tuhan semua makhluk), Shiva menyukai welas asih kepada hewan dan sesama manusia.
Kesimpulan
Shiva dikenal sebagai Bholenath—Tuhan yang polos dan mudah dipuaskan. Beliau tidak meminta kemewahan atau persembahan mewah; cukup ketulusan hati, kesederhanaan, dan pengabdian yang murni.
Praktik Sederhana Harian untuk Shiva
- Bangun pagi & duduk sejenak bermeditasi
- Ucapkan dalam hati: Om Namah Shivaya beberapa kali.
- Rasakan keheningan batin, walau hanya 5 menit.
- Persembahkan air
- Tuangkan sedikit air bersih di depan gambar atau lingga Shiva (atau bahkan di bawah pohon).
- Shiva sangat senang dengan persembahan air sederhana.
- Daun Belipatra atau bunga sederhana
- Jika ada daun belipatra (bilva), letakkan di hadapan Shiva.
- Jika tidak ada, bunga atau bahkan niat tulus pun sudah cukup.
- Nyanyikan / japakan mantra pendek
- Minimal 11x ucapkan: Om Namah Shivaya.
- Bisa dilakukan sambil bekerja, berjalan, atau bahkan sebelum tidur.
- Oleskan vibhuti/abu (jika ada)
- Sedikit di dahi, leher, atau dada sebagai simbol pengingat kefanaan tubuh.
- Kalau tidak ada, cukup berdoa dalam hati dengan kesadaran itu.
- Perbuatan baik setiap hari
- Memberi makan burung/hewan, membantu orang lain, menjaga kesabaran.
- Shiva sangat menyukai welas asih (karuṇā) kepada semua makhluk.
- Hindari ego & kesombongan
- Latih diri untuk rendah hati.
- Ingat: Shiva tidak suka kesombongan, tetapi cinta bhakti yang tulus.
Tidak perlu banyak ritual megah. Sedikit waktu dengan hati tulus, persembahan air, mantra, dan kebaikan kepada sesama sudah cukup untuk membuat Shiva berkenan. Itulah sebabnya beliau disebut Bholenath—mudah dipuaskan oleh bhakta yang sederhana.
