Apakah Shiva itu ada dan kisah awal Shiva sampai saat ini?

Pertanyaan ini menyentuh dua hal penting:

  1. Apakah Shiva benar-benar ada? (Filsafat dan keyakinan)
  2. Bagaimana kisah awal munculnya Shiva hingga sekarang? (Mitosologi dan teks suci)

Mari kita bahas secara terstruktur — dari perspektif spiritual, mitologis, dan filosofis.


1. Apakah Shiva itu “ada”?

Dalam tradisi Hindu, Shiva bukan hanya dewa dalam bentuk antropomorfis (berwujud manusia), tapi juga simbol kesadaran tertinggipenghancur ego, dan sumber sekaligus tujuan alam semesta.

Dalam filsafat Hindu (Shaivisme dan Vedanta):

  • Shiva = Kesadaran Murni (Caitanya)
  • Ia tidak diciptakan, tidak lahir, tidak mati — ada selamanya (anādi dan ananta).
  • Dalam teks Upanishad, Tuhan disebut sebagai Nirguna Brahman (tanpa sifat), yang di Shaivisme disebut sebagai Paramashiva.

“Shiva bukan sekadar bentuk, tapi juga tidak berbentuk. Ia adalah segalanya dan melampaui segalanya.”
— Shiva Sutra

Jadi, keberadaan Shiva tidak diartikan sebagai “orang” yang eksis secara fisik, tetapi sebagai energi sadar semesta yang mendasari semua realitas.


2. Kisah Awal Munculnya Shiva (Dalam Mitologi)

A. Dalam Puranas

Dalam Shiva PuranaLinga Purana, dan Kurma Purana, ada kisah penting tentang asal-usul Shiva:

Legenda “Lingodbhava” — Kelahiran Shiva dari Cahaya Abadi

Suatu ketika Brahma dan Vishnu berdebat tentang siapa yang lebih unggul. Tiba-tiba muncullah tiang cahaya tak berujung (lingga) dari tengah-tengah mereka.
Mereka mencoba menemukan ujung atas (Brahma) dan ujung bawah (Vishnu) — tapi gagal.
Akhirnya Shiva muncul dari tengah lingga itu, menyatakan bahwa Ia adalah asal mula, kekuatan pengikat dan penghancur alam.

Ini menggambarkan bahwa Shiva tidak lahir, tapi muncul sebagai kesadaran murni — “Swayambhu” (yang lahir dari dirinya sendiri).


B. Aspek-aspek Shiva yang Unik

SimbolMakna
Trishula (trisula)Pengendali waktu: masa lalu, kini, dan masa depan
LinggaSimbol energi kreatif dan kesadaran kosmis
Tarian NatarajaTarian penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran alam
Ular di lehernyaPengendalian atas kematian dan waktu
Bulan sabitWaktu dan ketenangan pikiran
Ganga dari rambutKehidupan yang mengalir ke dunia
KailasaGunung tempat meditasi – juga simbol pikiran yang tenang dan tinggi

3. Perjalanan Shiva dari Zaman Dulu hingga Sekarang

 Zaman Veda (1500–1000 SM)

  • Dalam Rigveda, Shiva disebut sebagai Rudra – dewa liar dan penuh energi.
  • Lambat laun, Rudra berkembang menjadi Mahadeva (Shiva) dalam Puranas.

Zaman Purana (300–1000 M)

  • Cerita tentang Shiva semakin berkembang.
  • Muncul kisah Sati, Parvati, Ganesha, Kartikeya.
  • Pemikiran Shaiva Siddhanta dan Kashmir Shaivism berkembang – menekankan kesatuan Shiva dan alam semesta.

Zaman Modern

  • Shiva dipuja di seluruh India, Nepal, dan Bali.
  • Lingga Shiva disembah di ribuan kuil (termasuk Jyotirlinga yang utama).
  • Konsep bhakti kepada Shiva sangat populer — termasuk di aliran seperti LingayatShaiva Siddhanta, dan Tantra.

Jadi, Shiva itu Ada atau Tidak?

Secara spiritual-filosofis (Hindu):
Shiva ada sebagai Kesadaran Tertinggi (Paramashiva), bukan sebagai makhluk fisik, melainkan realitas non-dualitas yang abadi.

Secara mitologis:
Shiva adalah dewa yang tidak diciptakan, muncul sebagai cahaya abadi, dan menjadi pusat dari banyak cerita simbolis.

Secara historis-budaya:
Shiva berkembang dari tokoh Veda menjadi salah satu dewa utama Hindu dan memiliki pengaruh besar di Asia Selatan dan Tenggara.


Kutipan Penutup

“Shivoham, Shivoham” — Saya adalah Shiva
— dari Vivekachudamani
→ Mengajarkan bahwa dalam diri setiap makhluk ada percikan Shiva, kesadaran murni.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *